Main Article Content
Abstract
Masyarakat pada umumnya lebih menyukai sirup dan selai, selain pembuatannya yang mudah juga karena produk tersebut memiliki cita rasa dan aroma manis yang cocok disetiap kalangan terlebih lagi oleh anak-anak. Demi meningkatkan nilai anggur laut jenis Caulerpa sp tulisan ini akan menjelaskan bagaimana cara pengolahan sirup dan selai anggur laut tersebut dalam industri berskala kecil. Metode yang digunakan pada proses pembuatan sirup dan selai anggur laut adalah metode eksperimen yang mana melalui tahapan sortasi, pencucian, pemblenderan, penyaringan sari, pemanasan, pendinginan, hingga pengemasan produk. Hasil yang didapatkan setelah melakukan proses adalah dimana penambahan gula sangat penting untuk keberhasilan pembuatan sirup sementara sisa ampas penyaringan sari bisa digunakan kembali untuk membuat selai. Kesimpulan akhir yang menjadi poin penting kegiatan ini adalah proses diversifikasi anggur laut menjadi sirup dan selai tidak menghasilkan limbah dalam pengolahan bahan bakunya (zero waste) karena beriringan saat penyaringan ampas yang tersaring pada pembuatan sirup dapat digunakan kembali untuk membuat selai
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium
References
2.Siagian, K. D., Lantang, D., Dirgantara, S., & Simaremare, E. S. (2018). Uji Aktivitas Antifungi Anggur Laut (Caulerpa sp.) Asal Pulau Ambai Serui Terhadap Fungi Candida krusei dan Candida albicans. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 15(1), 16. htt ps://doi.org/10.30595/pharmacy.v15i1.3018
3.Pulukadan, I., Keppel, R. C., & Gerung, G. S. (2013). A study on bioecology of macroalgae, genus Caulerpa in northern Minahasa Waters, North Sulawesi Province. Aquatic Science & Management, 1(1), 26. https://doi.org/10.35800/jasm.1.1.2013.1965
4.Anwar, L. O., Bubun, R. L., & Rosmawati. (2016). Manfaat Anggur Laut (Caulerpa racemosa) dan Penanganannya dengan Melibatkan Masyarakat Pantai di Desa Rumba-Rumba. Senaspro 2016, 110–116.
5.Fitri, E., Harun, N., & Johan, V. S. (2017). Konsentrasi Gula dan Sari Buah terhadap Kualitas Sirup Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). JOM Faperta UR, 4(1), 1–13.
6.Husen, R. W. M., Yamlean, P. V. Y., & Citraningtyas, G. (2015). Formulasi Dan Evaluasi Sirup Ekstrak Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L.). Pharmacon, 4(3), 134–138.
7.Gaffar, R., Lahming, L., & Rais, M. (2018). Pengaruh Konsentrasi Gula terhadap Mutu Selai Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3, 117. https://doi.org/10.26858/jptp.v3i0.5472
8.Titrosastro, S. & Anggarini, S. (2007). Nangka Ditinjau dari Jenis dan Konsentrasi Bahan Pembentuk Gel. 7(1), 87–96.
9.Pandiangan, A., Hamzah, F., & Rahmayuni. (2017). Pembuatan selai campuran buah pepaya dan buah terung belanda. JOM Fakultas Pertanian Unri, 4(2), 1–12.
10.Susetyarsi, T. (2012). Kemasan Produk ditinjau dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang. Jurnal STIE Semarang, 4(3), 21–28.
11.Mukhtar, S., & Nurif, M. (2015). Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora, 8(2), 181. https://doi.org/10.129 62/j24433527.v8i2.1251
12.Fickri, D. Z. (2018). Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Sirup Anti Alergi dengan Bahan Aktif Chlorpheniram Maleat (CTM). Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 1(1), 16–24.
13.Wati, L. K. (2017). Formulasi Sirup Ekstrak Daun Sendok (Plantago mayor L.) sebagai Ekspektoran dengan Parameter Uji Muko-litik. As-Syifaa, 09(01), 43–50.
14.Mutia, A. K., & Yunus, R. (2016). Pengaruh Penambahan Sukrosa pada Pembuatan Selai Langsat. Jtech, 4(2), 80–84.