Main Article Content

Abstract

Tujuan pelaksaan kegiatan pengabdian ini melatih masyarakat di Desa Bendosari dalam mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos (pupuk organik). Mitra dalam pengabdian Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cahaya Alam Lestari Desa Bendosari. Metode pengabdian masyarakat meliputi penyuluhan, Praktek pembuatan kompos, pengujian kandungan kimia pada kompos, dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukan bahwa kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar, dengan penambahan EM4 dapat mempercepat proses pengomposan. Proses pengomposan membutuhkan waktu selama 30 hari, dan ditandai dengan perubahan kompos menjadi warna kecoklatan dan tidak berbau. Berdasarkan analisis kandungan kimia, kompos yang dihasilkan melalui kegiatan pengabdian memiliki nilai N; 25%, P; 7%, K; 9%, sesuai dengan SNI 19-7030-2004 maka kompos dapat digunakan untuk kegiatan menanam sayuran. Monitoring dan evaluasi dilakukan menggunakan angket, hasil di lapang menunjukkan adanya peningkatan 70% pemahaman masyarakat terhadap pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi kompos. Keberhasilan program pengabdian ditandai dengan adanya pengembangan pembuatan pupuk cair dari limbah rumah tangga (sayuran dan buah) yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Bendosari. Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar, masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi kompos adalah salah satu upaya pencegahan pencemaran lingkungan.

Article Details

Keywords
kompos, limbah, organik, penyuluhan, pupuk
How to Cite
[1]
J. Triwanto, M. Chanan, and E. Mukti Rahayu, “Penyuluhan Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos di Desa Bendosari Kecamatan Pujon, Malang ”, B.JPMI, vol. 3, no. 1, pp. 23-27, Feb. 2021.

References

1.Desa Bendosari (2019) Profil Desa Bendosari. http://desa-bendosari.malangkab. go.id/index.php/first/artikel/114. Diakses 30 Desember 2020.
2.Wahyono S (2011) Pengolahan sampah organik dan aspek sanitasi. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(2).
3.Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA, Saraswati R, Setyorini D, Hartatik W (2006) Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organik Fertilizer dan Biofertilizer). Bogor, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
4.Ekawandani N (2018) Efektifitas Kompos Daun Menggunakan Em4 Dan Kotoran Sapi. TEDC, 12(2).
5.Suyanto E (2019) Pengaruh Aplikasi Dosis EM4 (Effective Microorganism 4) terhadap rasio c/n dan tekstur kompos dari kotoran kambing sebagai sumber belajar biologi SMP. Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO, 4(1).
6.Okezone (2020) Jumlah sampah Indonesia. https://techno.okezone.com/read/2020/06/09/56/2226704/2019-jumlah-sampah-di-indonesia-capai-64-juta-ton#:~:text=Dikutip%20Voaindonesia%2C%20setiap%20tahunnya%20produksi,64%20juta%20ton%20per%20tahun. Diakses tanggal 30 Desember 2020.
7.Kejarmimpi (2020) Tumpukan Sampah Indonesia. https://kejarmimpi.id/ngeri-tumpu kan-sampah-di-indonesia-bisa-menyaingi-tinggi-candi-borobudur-90.html#:~:text=Jika%20dikalkulasi%20dalam%20skala%20tahunan,bukan%20jumlah%20yang%20patut%20dibanggakan.&text=Kota%20metropolitan%20dan%20kota%20besar%20di%20Indonesia%2C%20seperti%20Jakarta%2C%20Bandung,adalah%20kontributor%20penyumbang%20sampah%20terbesar. Diakses 30 Desember 2020.
8.Wardi IN (2011) Pengelolaan sampah berbasis sosial budaya: Upaya mengatasi masalah lingkungan di Bali. Bumi Lestari, 11(1), 167-177.
9.Marlinda (2015) Pengaruh Penambahan Bioaktivator EM4 dan Promi dalam Pembuatan Pupuk Cair Organik dari Sampah Organik Rumah Tangga. Jurnal Konversi, 4(2): 1-6.
10.Standar Nasional Indonesia (2004) Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik, SNI 19-7030-2004. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional Indonesia.